contoh makalah Pemafaatan limbah
…………………………………
G. Bidang Studi :
……………………………………….
B. Studi :
……………………………………………
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah Tuhan Penguasa Alam, Shalawat serta salam
semoga tetap dilimpahkan kepada penutup para rasul, Sayidinna Muhammad
Saw, keluarga dan para sahabatnya, beliau datang membawa cahaya yang
terang untuk mengeluarkan seluruh manusia dari kehgelapan menuju cahaya
dan menuju kejalan yang lurus, memberi manfaat dan membahagiakan mereka
diakherat.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini, yang berjudul
“PEMANFAATAN LIMBAH”, masih banyak kekurangan yang pelu diperbaiki, hal
ini terjadi semata-mata karena keterbatasan pengetahuan penulis, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
sehingga penulis bisa memperbaiki makalah ini menjadi sempurna.
Semoga makalah yang sederhana ini dapat bermanfaat khususnya bagi
penulis dan bagi pembaca pada umumnya. Selanjutnya segala kesalahan dan
kekeliruan dalam makalah ini sepenuhnya ditanggung jawab penulis.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................
Daftar Isi...........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................
1.2 Rumusan Masalah...............................................................
1.3 Tujuan...............................................................................
1.4 Manfaat..............................................................................
BAB II KAJIAN TEORI...................................................................
2.1 Pengertian...........................................................................
2.2 Macam-macam Limbah........................................................
2.3 Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah....................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan..........................................................................
3.2 Saran...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik
industri maupun domestik (rumah tangga). Dimana masyarakat bermukim,
disanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus
(black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya
(grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi,
limbah ini terdiri dari bahan kimia Senyawa organik dan Senyawa anorganik.
Dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat
berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi kesehatan manusia,
sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat bahaya
keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan
karakteristik limbah
Beberapa faktor yang memengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah,
kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk
mengatasi limbah ini diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada
dasarnya pengolahan limbah ini dapat dibedakan menjadi:
1. pengolahan menurut tingkatan perlakuan
2. pengolahan menurut karakteristik limbah
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud limbah?
2. Kapan memulai memanfaatkan limbah?
3. Bagaimana cara pemanfaatan limbah?
1.3 Tujuan
Meningkatkan sikap kepedulian terhadap limbah.
1.4 Manfaat
1. Untuk meningkatkan pengetahuan guna pemanfaatan serta pengolahan
limbah.
2. Mengetahui jenis-jenis limbah dan bagaimana cara pemanfaatannya.
3. Mengurangi limbah yang ada dengan mengetahui cara pemanfaatan limbah.
BAB II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari
suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga,
industri, pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat
berupa gas dan debu,cair atau padat. Di antara berbagai jenis limbah ini ada
yang bersifat beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (Limbah B3)
Definisi dari limbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) ialah setiap
bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat (toxicity,flammabi lity,
reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau jumlahnya yang baik
secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak, mencemarkan
lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
2.2 Macam-Macam limbah:
a. Limbah cair
Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau
berada dalam fase cair (air seni atau urine, air pencucian alat-alat).
Sedangkan limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas atau
berada dalam fase gas. Sedangkan limbah gas adalah semua limbah yang
berbentuk gas atau berada dalam fase gas, contoh : karbon monoksida
(CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), dan sulfur oksida
(SOx).
Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang
sudah tidak dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga,
peternakan, pertanian, dan sebagainya.Komponen utama limbah cair
adalah air (99%) sedangakan komponen lainnya bahan padat yang
bergantung asal buangan tersebut.
b. Limbah padat
Limbah padat adalah hasil buangan industri yang berupa
padatan, lumpur atau bubur yang berasal dari suatu proses pengolahan.
Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah
domestic pada umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah
padat kegiatan perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian
serta dari tempat-tempat umum.
Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan,
plastik, metal, gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
Sumber-sumber dari limbah padat sendiri meliputi seperti
pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood, limbah nuklir, pengawetan
buah, ikan, atau daging. Secara garis besar limbah padat terdiri dari :
1) Limbah padat yang mudah terbakar.
2) Limbah padat yang sukar terbakar.
3) Limbah padat yang mudah membusuk.
4) Limbah yang dapat di daur ulang.
5) Limbah radioaktif.
6) Bongkaran bangunan.
7) Lumpur
c. Limbah Gas dan Partikel, dan Limbah beracun.
Pencemaran yang ditimbulkannya tergantung pada jenis limbah, volume
yang lepas di udara bebas dan lamanya berada dalam udara. Jangkauan
pencemaran melalui udara dapat berakibat luas karena faktor cuaca
dan iklim turut mempengaruhi.Pada malam hari zat yang berada dalam
udara turun kembali ke bumi bersamaan dengan embun. Adanya partikel
kecil secara terus menerus jatuh di atap rumah, di permukaan daun
pada pagi hari menunjukkan udara mengandung partikel. Kadang-
kadang terjadi hujan masam.
Limbah Beracun Terdiri Dari:
• Limbah mudah meledak adalah limbah yang melalui reaksi kimia dapat
menghasilkan Gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang dengan
cepat dapat merusak lingkungan.
• Limbah mudah terbakar adalah limbah yang bila berdekatan dengan
api, percikan api, gesekan atau sumber nyala lain akan mudah
menyala atau terbakar dan bila telah menyala akan terus terbakar
hebat dalam waktu lama.
• Limbah reaktif adalah limbah yang menyebabkan kebakaran karena
melepaskan atau menerima oksigen atau limbah organikperoksida
yang tidak stabil dalam suhu tinggi.
• Limbah beracun adalah limbah yang mengandung racun yang
berbahaya bagi manusia dan lingkungan. Limbah B3 dapat
menimbulkan kematian atau sakit bila masuk ke dalam tubuh melalui
pernapasan, kulit atau mulut.
• Limbah yang menyebabkan infeksi adalah limbah laboratorium yang
terinfeksi penyakit atau limbah yang mengandung kuman penyakit,
seperti bagian tubuh manusia yang diamputasi dan cairan tubuh
manusia yang terkena infeksi.
2.3 Pengolahan dan Pemanfaatan Limbah
A. Pada Limbah Cair.
Industri primer pengolahan hasil hutan merupakan salah satu
penyumbang limbah cair yang berbahaya bagi lingkungan. Bagi
industri-industri besar, seperti industri pulp dan kertas, teknologi
pengolahan limbah cair yang dihasilkannya mungkin sudah memadai,
namun tidak demikian bagi industri kecil atau sedang.
Namun demikian, mengingat penting dan besarnya dampak yang
ditimbulkan limbah cair bagi lingkungan, penting bagi sektor industri
kehutanan untuk memahami dasar- dasar teknologi pengolahan
limbah cair.
Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara
kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air
limbah domestik maupun industri yang dibangun harus dapat
dioperasikan dan dipelihara oleh masyarakat setempat. Jadi teknologi
pengolahan yang dipilih harus sesuai dengan kemampuan teknologi
masyarakat yang bersangkutan.
Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan
bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-
teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut
secara umum terbagi menjadi 3 metode pengolahan:
1. pengolahan secara fisika
2. pengolahan secara kimia
3. pengolahan secara biologi
Tujuan utama pengolahan air limbah ialah untuk mengurai
kandungan bahan pencemar di dalam air terutama senyawa organik,
padatan tersuspensi, mikroba patogen, dan senyawa organik yang
tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang terdapat di alam.
Setelah tidak tercemar limbah, maka irigasi dapat kembali
menggunakan aliran air tersebut, serta untuk penghidupan
ekosistem yang lebih baik lagi.
B. Pada Limbah Padat
1. Pengolahan Limbah Padat
Pengolahan limbah padat dapat dilakukan dengan berbagai cara
yang tentunya dapat menjadikan limbah tersebut tidak
berdampak buruk bagi lingkungan ataupun kesehatan. Menurut
sifatnya pengolahan limbah padat dapat dibagi menjadi dua
cara yaitu pengolahan limbah padat tanpa pengolahan dan
pengolahan limbah padat dengan pengolahan.
Limbah padat tanpa pengolahan : Limbah padat yang
tidak mengandung unsure kimia yang beracun dan berbahaya
dapat langsung dibuang ke tempat tertentu sebagai TPA
(Tempat Pembuangan Akhir). Limbah padat dengan
pengolahan
Limbah padat yang mengandung unsur kimia beracun
dan berbahaya harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke
tempat-tempat tertentu.
Pengolahan limbah juga dapat dilakukan dengan cara-
cara yang sedehana lainnya misalnya, dengan cara mendaur
ulang, Dijual kepasar loakatau tukang rongsokan yang biasa
lewat di depan rumah – rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah
atau sampah yang semula bukan apa-apa sehingga bisa
menjadi barang yang ekonomis dan bisa menghasilkan uang.
Dapat juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang
loak ataupun pemulung. Barang-barang yang dapat dijual
antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas, majalah bekas,
botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang
usang.
Dapat juga dengan cara pembakaran. Cara ini adalah
cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak
membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara
membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas
dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya.
Kelebihan cara membakar ini adalah mudah dan tidak
membutuhkan usaha keras, membutuhkan tempat atau lokasi
yang cukup kecil dan dapat digunakan sebagai sumber energi
baik untuk pembangkit uap air panas, listrik dan pencairan
logam.
Faktor – faktor yang perlu kita perhatikan sebelum
kita mengolah limbah padat tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jumlah Limbah
Sedikit dapat dengan mudah kita tangani sendiri. Banyak
dapat membutuhkan penanganan khusus tempat dan
sarana pembuangan.
2. Sifat fisik dan kimia limbah
Sifat fisik mempengaruhi pilihan tempat pembuangan,
sarana penggankutan dan pilihan pengolahannya. Sifat
kimia dari limbah padat akan merusak dan mencemari
lingkungan dengan cara membentuk senyawa-senyawa
baru.
3. Kemungkinan pencemaran dan kerusakan lingkungan.
Karena lingkungan ada yang peka atau tidak peka
terhadap pencemaran, maka perlu kita perhatikan tempat
pembuangan akhir (TPA), unsur yang akan terkena, dan
tingkat pencemaran yang akan timbul.
4. Tujuan akhir dari pengolahan
Terdapat tujuan akhir dari pengolahan yaitu bersifat
ekonomis dan bersifat non ekonomis. Tujuan pengolahan
yang bersifat ekonomis adalah dengan meningkatkan
efisiensi pabrik secara menyeluruh dan mengambil kembali
bahan yang masih berguna untuk di daur ulang atau di
manfaat lain. Sedangkan tujuan pengolahan yang bersifat
non-ekonomis adalah untuk mencegah pencemaran dan
kerusakan lingkungan.
2. Pemanfaatan Limbah Padat
Dalam memproses pengolahan limbah padat terdapat empat
proses yaitu pemisahan, penyusunan ukuran, pengomposan,
dan pembuangan limbah.
1. Pemisahan
Karena limbah padat terdiri dari ukuran yang berbedan
dan kandungan bahan yang berbeda juga maka harus
dipisahkan terlebih dahulu, supaya peralatan pengolahan
menjadi awet. Sistem pemisahan ada tiga yaitu
diantaranya :
a. Sistem Balistik. Adalah sistem pemisahan untuk
mendapatkan keseragaman ukuran / berat / volume.
b. Sistem Gravitasi. Adalah sistem pemisahan
berdasarkan gaya berat misalnya barang yang ringan /
terapung dan barang yang berat / tenggelam.
c. Sistem Magnetis. Adalah sistem pemisahan
berdasarkan sifat magnet yang bersifat agnet, akan
langsung menempel. Misalnya untuk memisahkan
campuran logam dan non logam.
2. Penyusunan Ukuran
Penyusunan ukuran dilakukan untuk memperoleh
ukuran yang lebih kecil agar pengolahannya menjadi mudah.
3. Pengomposan
Pengomposan dilakukan terhadap buangan / limbah
yang mudah membusuk, sampah kota, buangan atau
kotoran hewan ataupun juga pada lumpur pabrik. Supaya
hasil pengomposan baik, limbah padat harus dipisahkan dan
disamakan ukurannya atau volumenya.
C. Pada Limbah Gas, Partikel dan Limbah Beracun
Pemanfaatan limbah pabrik gas asetilen sebagai bahan
stabilisasi tanah. Limbah pabrik gas asetilen dapat memperbaiki sifat
physik dan sifat teknik bentonit. Untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh limbah terhadap bentonit, maka dilakukan test laboratorium
seperti test berat jenis, hydrometer, atterberg limit, pemadatan,
konsolidasi, unconfine compressive strength (DCS), dan (california
bearing ratio) CBR. Karena stabilisasi dengan bahan additif kimia
membutuh waktu yang agak lama, maka diteliti juga pengaruh waktu
curing. Prosentasi pemberian limbah terdiri dari 4 taraf yaitu 0%,
3%, 6%, 9% terhadap berat kering bentonit dan waktu curing 0
hari, 7 hari, dan 14 hari. Hasil pengujian memperlihatkan limbah pabrik
gas asetilen berpengaruh nyata terhadap penurunan liquid limit,
plastis indek, maksimum dry density, swelling dan konsolidasi, serta
meningkatkan plastis limit, optimum moisture content, UCS dan CBR.
Demikian juga dengan interaksi antara limbah dan waktu curing.
Namun waktu curing saja tidak berpengaruh nyata terhadap semua
parameter yang diuji. Dengan demikian cara stabilisasi dengan limbah
pabrik gas asetilen dan waktu curing dapat memperbaiki sifat physik
dan sifat teknik bentonit. Sementara campuran yang efektif pada
pengujian eksperimental ini adalah pada perlakuan L3T2 atau 9%
limbah dan waktu curing 14 hari.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada dasarnya limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil
pembuangan terdiri dari 3 macam jenis limbah yaitu, limbah cair, limbahy
padat dan limbah gas dan beracun. dan itu mengakibatkan dampak bagi
lingkungan di sekitar, tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi
untuk menangani dampak-dampak yang dihasilkan oleh limbah,.
Untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh limbah yaitu dengan
memanfaatkan limbah, limbah bisa dimanfaatkan melalui pengolahan yang
benar sesuai dengan jenis limbah dan kadar limbah, libah bisa menjadi bahan
daur ulang, untuk limbah padat, dengakan untuk limbah cair dapat
dimanfaatkan sebagai irigasi setelah senyawa dalam limbah teruraikan.
3.2 Saran
Kenali limbah yang ada disekitar kita, dengan mengenali kita bisa
mengetahui jenis-jenis limbah, dengan mengetahui kita dapat menusahakan
untuk mengolah dan memanfaatkan limbah, karena limbah atau sampah
hanya akan merusak lingkungan, jika tidak diolah dan dimanfaatkan sebaik
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
http://gapra.files.wordpress.com/2009/01/makalah-limbah-
padatgapra.pdf
http://aimyaya.com/id/lingkungan-hidup/pengolahan-limbah-cair/
http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah