Aspirasi Masyarakat Pendidikan
Dalam dua dasa warsa terakhir ini aspirasi masyarakat dalam berbagai hal mengingat, khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan, kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Orang melalui melihat bahwa untuk dapat hidup yang lebih layak dan sehat harus ada pekerjaan tetap yang menopang, dan pendidkan memberi jaminan untuk memperoleh hidup yang layak dan menetap itu. Pendidikan dianggap memberikan jaminan bagi peningkatan taraf hidup dan pendakian ditangga sosial. Sebagai akibat dari aspirasi terhadap pendidikan maka orang tua mendorong anaknya untuk bersekolah, agar nanti anak-anaknya memperoleh pekerjaan yang lebih layak dari pada orang tuanya sendiri. Dorongan yang kuat ini terdapat pada anak-anak sendiri. Mereka (orang tua dan anak-anak) merasa susuah jika mendapat rintangan dalam bersekolah dan melanjutkan studi. Mungkin ini dapat dipandang sebagai indikator tentang betapa besarnya aspirasi orang tua dan anak terhadap pendidikan itu.
Apa yang timbul dari perubahan sosial tersebut?
Gejala yang timbul ialah membanjirnya pelamar pada sekolah-sekolah. Arus pelajar menjadi meningkat. Di kota-kota, disamping pendidikan formal mulai bermunculan beraneka ragam pendidikan nonformal.
Beberapa hal yang tidak dikendaki antara lain ialah seleksi penerimaan siswa pada berbagai jenis dan jejang pendidikan kurang menjadi obyektif, jumlah murid dan siswa perkelas menjadi kurang semestinya, jumlah kelas setiap sekolah membengkak, diadakan kesempatan belajar bergilir pagi dan sore dengan pengurangan jam belajar, kekurangan sarana belajar, kekurangan guru, dan seterusnya. Dampak langsung dan tidak langsung dari kondisi sebagaimana digambarkan itu ialah terjadinya penurunan kadar efektifitas. Dengan kata lain, massalisasi pendidikan menghambat pemecahan mutu pendidikan. Massalisasi pendidikan ibarat perusahaan konveksi pakaian yang hanya melayani ukuran (large, medium, dan small). Kebutuhan individu yang khusus tidak terlayani.
Namun demikian tidak berarti bahwa aspirasi terhadap pendidikan harus diredam, justru sebaliknya harus tetap dibangkitkan dan ditingkatkan, umumnya pada masyarakat yang belum maju dan masyarakat didaerah terpencil, sebab aspirasi menjadi motor penggerak roda kemajuan.