--> Skip to main content

Implementasi pelayanan informasi publik

  1. Konsep dasar implementasi pelayanan informasi publik
    Konsep dasar implementasi pelayanan informasi publik yang tengah dikembangkan oleh departemen komunikasi dan informatika adalah jejaring (networking). Seluruh komponen masyarakat, baik individu maupun kelembagaan memiliki akses dan kapabilitas yang seirama, membangun kolaborasi sehingga terbentuk jejaring informasi dan komunikasi yang saling mendukung untuk pengembangan sistem pelayanan informasi publik. Sistem ini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap instansi/lembaga penyedia informasi publik, baik dipusat maupun darah.

    kemiri lor

    Selain melakukan penguata lembaga dan struktur pengelolaan informasi, departemen komunikasi dan informatika juga mengembangkan sistem informasi publik sebagai wahana komunikasi timbal balik dan pendidika publik (public education agency) melalui pelayanan informasi berjenjang dan berkelanjuatan.
  2. Mengelola tantangan pelayanan informasi publik
    Pada dasarnya, tantangan terbesar dalam membangun sistem informasi dan komunikasi publik yang berkualitas adalah mengemas sistem pengelolaan sistem informasi dan pengemasan sistem informasi yang dibutuhkan publik dengan memiliki kualitas, akurat, dan menarik. Hal ini di karenakan dengan adanya infornasi yang sesuai dengan kebutuhan publik dan dapat diterima oleh publik, kepuasan publik dapat tercapai. Dengan informasi yang berkualiatas, kredibilitas lembaga pemerintah akan semakin diandalkan dimata publik.

    Indrajid (2002) menyebutkan tiga tantangan besar dalam pengembangan layanan informasi publik yang menggunakan teknologi, yaitu:
    • Pengembangan kanal akses yang dapt digunakan secara efektif oleh masyarak dan pemerintah
    • Keterlibatan lembaga swasta dalam pengembangan infrasrtuktur
    • Penyusun strategi institusi, terutama strategi investasi dan oprasinal.
    Ada pula tantangan lain, yaitu pengubah budaya pelayanan yang dapat mengakomdasi perkembangan tekonologi informasi dan komunikasi. Menurut Bourn, Indrajid (2002), hal ini membutuhkan kepemimpinan untuk mengawal dan memastikan layanan informasi publik berlangsung dengan baik.

    Jika dikelompokan dalam proses pengelolaan informasi publik, problem tersebut terbagi dalam tiga kategori aktifitas utama, yaitu penyediaan dan penyebaran informasi publik, fasilitas pelancaran arus informasi publik, dan penguatan kapasitas lembaga pelanan informasi publik.
  3. Beberapa saran dalam pengelolaan informasi publik
    Untuk mengatasi problem penyedian dan penyebaran, menurut Suprawoto (2007), ada beberapa saran dalam pengelolaan informasi publik, yaitu:
    • Memperhatikan bentuk, kapasitas, dan kebutuhan publik terhadap suatu pelayanan.
    • Di kemas sedemikian rupa agar diketahui publik dan melibatkan partisipasi publik dalam setiap pelayanan.
    • Memastikan dampak layanan informasi publik agar dapat dipercaya masyarakat. Oleh karena itu, setiap jenis layanan informasi publik, selain dapat memuaskan publik pengguna, juga harus dapat menjangkau seluruh anggota masyarakan dengan menyediakan akses hingga ketingkat individu.
    Dalam konteks fasilitasi pelancaran arus informasi, lembaga layanan informasi publik harus mampu mendukung penyebaran dan pemerataan informasi publik keseluruh lapisan masyarakat. Salah satu elmen bagi terciptanya pelayan arus informasi publik adalah tercapainya jaringan komunikasi dan koordinasi antar lembaga dalam program komunikasi yang konvergen dan sirkular antara lembaga publik dan masyaraka.

    Untuk itulah, dibutuhkan pengembangan "jembata informasi" atau mengembangkan fungsi sebagai CIO (chief of information officer). karena dengan adanya pemahaman atau penguasaan informasi dapat mendorong upaya dalam integrasi pelayanan serta interkoneksi layanan informasi publik sehingga memudahkan bagi warga dalam menggunakan pelayanan yang ada.

    Untuk pengembangan kapasitas kelembagaan, hal terpenting yang perlu di persiapkan adalah mempersiapkan dasar yang kuat berkaitan dengan perangkat pendukung teknologi yang digunakan, dan sumber daya informasi publik. Hal tersebut dapat di himpun dalam pengembangan data base informasi publik sehingga memudahkan dalam mempersiapkan saluran informasi yang mendukung penerapan teknologi informasi untuk peningkatan kualitas layanan informasi publik pada masa yang akan datang.

    Dalam upaya mengembangkan kualitas kinerja, semua elmen harus dapat digerakan. Manajemen pengelolaan, pelayanan, penyebaran, dan pengemasan informasi harus diupayakan dengan sungguh-sungguh. Demikian pula, pelatihan sumber daya manusia terus dilakukan sehingga akan senantiasa dapat mendukung percepatan teknologi dan percepatan masalah yang terjadi.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar