Asas Kemandirian Dalam Belajar
Dalam kegiatan belajar mengajar, sedini mungkin dikembangkan kemandirian dalam belajar itu untuk menghindari campur tangan guru, namun guru selalu siap untuk ulur tangan apabila di perlukan.
Perwujudan asas kemandirian dalam belajar akan menempatkan guru dalam peranan utama sebagai fasilitator dan motivator, disamping peran-peran lain: Informator, organisator dan sebagainya. Sebagai fasilitator, guru diharapkan menyediakan dan mengetur berbagai sumber belajar sedemikian sehingga sehingga memudah peserta didik berinteraksi dengan sumber-sumber tersebut. Sedang sebagai motivator, guru mengupayakan timbulnya prakarsa peserta didik untuk memanfaatkan sumber belajar itu. Pengembangan kemandirian dalam belajar ini seyogyanya di mulai dalam kegiatan itrakurikuler, yang dikembangkan dan dimantapkan selanjutnya dalam perkembangan kokurikuler dan extrakurikuler. Atau untuk latar perguruan tinggi: Dimulai dalam kegiatan tatap muka, dikembangkan dan dimantapkan dalam kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri. Kegiatan tatap muka dan intrakurikuler teruma berfungsi membentuk konsep-konsep dasar dan cara-cara pemanfaatan berbagai sumber belajar yang akan menjadi dasar perkembangan kemandirian dalam belajar di dalam bentuk-bentuk kegiatan tersetruktur dan madiri, atau kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler.
Terdapat strategi belajar dan atau belajar mengajar yang dapat memberikan peluang pengembangan kemandirian dalam belajar. Cara belajar siswa aktif merupaka salah satu pendekatan yang memeberi peluang itu, karena siswa dituntut mengambil prakarsa dan atau memikul tanggung jawab tertentu dalam belajar mengajar di sekolah, umpamanya melalui lembaga kerja. Disamping itu, beberapa jenis kegiatan belajar mandiri akan sangat bermanfaat dalam mengembangkan kemandirian dalam belajar itu, seperti belajar melalui modul, paket belajar, pengajaran berprogam dan sebagainya. Keseluruhan itu akan dapat terlaksana dengan semestinya apabila lembaga pendidikan, utamanya sekolah, didukung oleh suatu pusat sumber belajar yang memadai. Seperti di ketahui, pusat sumber belajar itu memberi peluang tersedianya berbagai jenis sumber belajar, di samping bahan pustaka di perpustakaan, seperti rekaman elektronik, ruang-ruang belajar, sebagai mtra kelas dan sebagainya. Dengan di dukung pusat sumber belajar itu asas kemandirian dalam belajar akan lebih dimantapkan dan di kembangkan.