--> Skip to main content

Jangan Remehkan Profesi Penulis

Apa sih gunanya jadi penulis?
Memangnya bisa bikin duit?
Penulis kan kerjanya cuma duduk dan nulis seharian.
Seperti pengangguran saja!

Kata-kata seperti itu mungkin sudah pernah mampir di telinga semua penulis, dari yang masih amatir maupun yang sudah mahir. Menyakitkan memang, tapi begitulah kenyataannya.

Jangan Remehkan Profesi Penulis

Pekerjaan utama penulis tentu saja menulis baik fiksi maupun nonfiksi. Kegiatan ini dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Bagi seorang penulis, menulis atau mengetik seharian di kamar bisa berarti bekerja. Namun, bagi orang-orang di sekitarnya, kegiatan tersebut kerap kali dianggap sepele.
Setiap hari dia di rumah tidak pergi ke kantor, berarti dia tidak bekerja.

Itulah sebagian penderitaan penulis. Persepsi masyarakat yang seperti ini membuat penulis merasa kurang nyaman. Walaupun keluarga dapat diajak berkompromi, hal serupa sulit dilakukan dengan orang luar.
Penulis bukan pengangguran!
Walau tidak kerja di kantor resmi, mereka bekerja di kantor mereka sendiri. Seperti Ken Terate (penulis beberapa TeenLit dalam negeri) yang menciptakan kantornya sendiri di rumahnya. Kerjanya delapan jam sehari meliputi menulis, membaca, observasi dan membalas e-mail. Meskipun bos dan karyawannya dia sendiri, Ken selalu disiplin dengan peraturan-peraturan yang telah dibuatnya.

Jadi, penulis tidak sama dengan penganggur. Mereka bekerja dengan cara mereka sendiri. Mereka berkarya dan menghasilkan uang dari karya tersebut. Tidak jauh berbeda dengan para pegawai kantoran, iya bukan?
Penulis adalah profesi yang menjanjikan
Sayang seribu sayang, tidak banyak orang Indonesia yang berani menjadi penulis full time. Mereka cenderung kurang percaya bahwa profesi penulis dapat menghasilkan cukup uang, apalagi bagi yang sudah berkeluarga.

Profesi ini di Indonesia biasanya dijadikan pekerjaan sampingan saja. Padahal, sebenarnya profesi penulis cukup (kalau terlalu berlebihan untuk dibilang sangat) menjanjikan. Apabila dijalani dengan serius, penghasilan profesi ini bahkan bisa lebih besar dari pada pegawai kantoran.

Semua pekerjaan bila digeluti dengan serius pasti akan membuahkan hasil yang maksimal. Ini tidak terkecuali bagi penulis. Profesi ini memang masih dipandang sebelah mata oleh kebanyakan masyarakat Indonesia. Namun, setelah membaca tulisan ini, apakah pandangan Anda masih serupa dengan mereka?
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar