Kebiasan Membaca Tidak Efektif
Orang yang belum tahu cara membaca efektif, akan membaca dari kalimat pertama halaman pertama sampai dengan kalimat terakhir pada halaman terakhir. Karena itu, jika orang akan membaca buku yang tebal, perasaan hatinya sudah terasa berat dan terbayang betapa lelah dan lamanya waktu yang digunakan untuk membaca. Lebih-lebih lagi jika buku itu tebal, hurufnya kecil-kecil, dan terdapat Istilah-istilah yang sulit di pahami. Buku itu seolah-olah jadi memperalata pembaca. Selain itu, pembaca akan membacabuku itu terlalu lambat, jauh lebih lambat dari kemampuannya. Itu di sebabkan oleh kebiasaan lama yang salah telah mendarah daging di bawah sejak kecil. Pembaca yang demikian menjadi kurang agresif dalam usaha memahami isi bacaan dan kurang konsentrasi terhadap isi bacaan.
Orang yang belum terampil membaca intensif akan membaca teks dengan suara terdengar nyaring atau suara berbisik selain itu ia akan membaca dengan bibir bergerak-gerak, kepala di gerakana dari kanan ke kiri, menunjukan teks yang di baca dengan jari, membaca kata demi kata dan tidak dapat dengan cepat menemukan pikiran pokok bacaan.
Dari uarain diatas, kiranya dapat di pahami bahwa yang memiliki kebiasaan membaca tidak efektif akan dapat di ketahui melalui gejala yang tampak, seperti yang di uraikan oleh Soedarso (1988 : 4-9):
- Membaca dengan suara terdengar nyaring.
- Membaca dengan suara seperti berbisik
- Membaca dengan bibir bergerak
- Membaca dengan kepala bergerak mengikuti baris bacaan (Kepala perlu bergerak apabila hendak berpindah dari satu kolom atau halam ke komom atau halaman lainnya)
- Membaca dengan menunjukan baris bacaan dengan jari, pensil, atau alat lainya.
- Membaca kata demi kata
- Susah berkonsentrasi waktu membaca
- Cepat lupa isi bagian-bagian bacaan yang telah di baca
- Tidak dapat dengan cepat menemukan informasi tertentu yang di perlukan dalam bacaan.
- Tidak dapat dengan cepat menemukan pikiran pokok bacaan.
- Jarang sekali atau sedikit sekali waktu untuk membaca
- Sering terjadi regresi (membaca ulang pada kata atau kalimat yang baru di baca tanpa tujuan).
- Sering terjadi fiksasi (mata terfokus pada kata-kata tertentu)
- Melakukan subfokalisasi (melafalkan dalam batin seperti membaca nyaring).