Strategi Peningkatan Minat Baca
Membaca adalah melakukan transliterasi pemahaman atas suatu objek untuk menangkap bentuk pesan di dalamnya sehingga bisa dipahami dan dimengerti. Membaca adalah mengisi ruang kosong ketidaktahuan.
Untuk mewujudkan bangsa berbudaya baca, maka bangsa ini perlu melakukan pembinaan minat baca anak. Pembinaan minat baca anak merupakan langkah awal sekaligus cara yang efektif menuju bangsa berbudaya baca. Masa anak-anak merupakan masa yang tepat untuk menanamkan sebuah kebiasaan, dan kebiasaan ini akan terbawa hingga anak tumbuh dewasa atau menjadi orang tua. Dengan kata lain, apabila sejak kecil seseorang terbiasa membaca maka kebiasaan tersebut akan terbawa hingga dewasa. Seperti pepatah: pohon itu lebih mudah dibengkokkan ketika masih kecil dibandingkan bila pohon itu sudah besar.
Dalam rangka mengembangkan minat baca masyarakat ada beberapa strategi yang dapat dilakukan diantaranya:
- Mendesain kurikulum yang memungkinkan peserta didik untuk melakukan kegiatan membaca bahan bacaan yang terkait dengan kurikulum. Kurikulum atau sistem pembelajaran yang ada semestinya mengharuskan membaca buku lebih banyak dan lebih baik atau mencari informasi lebih dari apa yang diajarkan.
- Pendidik sebaiknya merekomendasikan bahan-bahan bacaan yang harus dibaca oleh peserta didik yang dikaitkan dengan tugas-tugas pembelajaran, hal ini juga harus diinformasikan ke pustakawan atau perpustakaan agar disediakan bahan bacaan yang direkomendasikan, sehingga peserta didik dengan sendirinya akan mencari dan membaca bahan bacaan di perpustakaan.
- Tersedianya sarana sumber informasi, perpustakaan, taman bacaan, pusat dokumentasi dan informasi yang memadai, terjangkau dan representatif, sehingga perpustakaan dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
- Pemerataan akses informasi melalui pengembangan taman bacaan ke tingkat desa. Dan kelima, menumbuhkan kesadaran kepada masyarakat, betapa penting nya kebiasaan membaca, karena dengan membaca akan dapat membuka wacana baru dan menambah wawasan terkait dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Ini dapat dilakukan oleh Pemerintah dengan cara menerapkan Gerakan Membaca (20 minutes reading of mother and child) sebagaimana yang dikembangkan di jepang. Gerakan mengharuskan Ibu mengajak anak membaca minimal selama 20 menit sebelum tidur.
Kita berharap dengan dukungan penuh stakeholder, yaitu, pemerintah, pendidik, dan keluarga, kebiasaan membaca dapat memberi perubahan yang berarti pada bangsa indonesia.
Melalui kebiasaan membaca yang kuat sejak dini, maka kelak akan tercipta generasi cerdas yang mau “berbuat lebih” untuk bangsa ini.