--> Skip to main content

Prasasti Rindu Dalam Secuil Kertas

Apa kabar kamu hari ini?
Ada yang berbeda di hari ini, ada sebuah rasa entah apa itu. yang jelas malam ini ketika aku ingin berbaring sejenak melepaskan penat yang menghimpit namun sukar rasanya aku pejamkan mata ini, karena rasa rinduku tak ada bandingnya. Aku pun berharap kau demikian dan dalam setiap sepertiga malamu kau terbangun, melakukan sujud dan setelah itu bibirmu terus-menerus berdzikir dimalam itu.





Dalam sebuah diam yang sunyi terkadang aku berfikir:
Apa nanti saat subuh tiba kau akan membangunkanku?
Apakah kau akan mengajakku bertafakur dan bersujud kepada-Nya?
Rasanya tak sabar hati ini menantimu, gelisah terus membayangi setiap langkahku, hati ini selalu memikirkanmu. Apakah kau selalu hiasi langkahmu dengan kebaikan-kebaikan?

Tapi saat ini belum saatnya untuk kita bertemu, bukannya aku tak mau atau aku tak rindu. Tapi memang karena perjalanan kita masih panjang. Masih banyak kewajiban yang harus kita penuhi. Percayalah aku disini bersabar menantimu, walaupun rindu mencekik aku akan tetap bertahan.

Bagiku waktu berjalan sangat lambat, tapi aku yakin takkan lama lagi kau akan hadir menyapaku dan mengajakku untuk melakukan shalat fardhu. Kau juga akan sering pula akan menanyakan kepadaku; "sudah shalat belum?"

Jika nanti kita bertemu, ada banyak hal yang ingin aku ceritakan kepadamu. Begitu banyak pula harapanku untuk menantikan nasihat-nasihatmu. Hati ini kosong dan hati ini tak sabar menanti kehadiranmu yang akan membalut dan menyembuhkan luka dihatiku.
Dalam diamku bertanya:
Semakin membaikah akhlakmu?
Tak kau sentuh kan hal-hal yang dilarang agama?

Bagaimana dengan Qur'an mu?
Sudahkah kau baca diantara maghrib dan isya'?
Apa yang kau pahami dari surah itu?

Apakah sudah kau amalkan?
Sudahkah?

Aku mengidamkan yang seperti itu.
Aku tak ingin kau sampai salah jalan. Tapi aku yakin kau tak akan salah jalan, jika dalam setiap langkahmu kau selalu mengingat-Nya, sehingga kau mampu menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangannya.

Salam rinduku pula untuk orang tuamu, tolong kau sampaikan kepada mereka, bahwa aku disini baik-baik saja. Aku pun berharap orang tuamu baik-baik saja. Satu pertanyaanku, "Masihkah kau jaga mereka dengan kasih sayangmu?".

Tak terasa pena ini telah banyak aku goreskan diatas secuil kertas ini, yang memang benar ini adalah prasasti kerinduanku kepadamu. Semoga kerinduanku ini akan terjawab, seiring berjalanaya waktu.
Salam hormatku dan sayangku untukmu.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar