Peran Guru Sebagai Pendidik Di Tengah Masyarakat
Ilmu seorang guru, khususnya guru agama, harus ditularkan kepada masyarakat, agar nilai kemanfaatanya lebih besar, tidak hanya diberikan kepada anak-anak di sekolah. Orang tua murid juga perlu diberikan pencerahan ilmu tentang pentingnya tanggung jawab amal dihadapan Allah SWT, pentingnya mendidik anak secara bertanggung jawab, wajibnya bekerja yang halal, diuhkan dari pekerjaan yang dilarang dan menekan hidup bersama yang harmonis, kolektif dan dinamis bersama elemen masyarakat yang lain.
Dalam perspektif agama, ilmu tidak boleh disembunyikan, tapi harus disampaikan kepada masyarakat luas sebanyak-banyaknya. Karena, ilmu adalah cahaya, menyembunyikan ilmu sama dengan menyembunyikan cahaya dan membiarkan masyarakat dalam kegelapan iman, moral dan sosial. Karena itu, menjadi tanggung jawab guru untuk meluangkan waktu guna mengajar masyarakat ilmu-ilmu yang hukumnya harus dipelajari secara personal (fardlu 'ain) dan ilmu-ilmu yang harus dipelajari secara kolektif (fardlu kifayah).
Kedua jenis ilmu ini harus diajarkan kepada masyarakat agar ada keseimbangan dan dinamisasi kehidupan sosial kearah yang lebih maju dan dinamis. Tujuan mengajari masyarakat ini juga dalam rangka menciptakan lingkungan sosial yang menghormati ilmu pengetahuan. Lingkungan yang mencintai dan menghormati ilmu akan melahirkan generasi masa depan bangsa yang cerdas, bermoral tinggi dan mempunyai cita-cita besar dalam mempersembahakan hidup kepada kemajuan bangsa dan negara.
Kesadaran akan pentingnya ilmu di masyarakat bisa menjadi entri point seorang guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, baik bagi anak-anak sekolah maupun bagi orang tua mereka.
Idealnya, setiap lingkungan ada tempat belajar khusus yang di koordinasi oleh pemimpin RT (Rukun Tetangga), Sehingga anak-anak sekolah dapat tertib belajar, lepas dari pengaruh negatif pergaulan bebas dan menu televisi yang tidak bertanggung jawab. Dari lingkungan belajar ini, anak-anak akan tumbuh dengan baik, menghargai dan memuliakan ilmu, semangat belajarnya tinggi dan idealismenya tumbuh dengan baik. Lebih baik lagi, jika ada tempat belajar untu belajar orang tua mereka.
Sinergi dari pendidikan orang tua dan anak-anak didik ini akan membuat lingkungan tersebut menjadi lingkungan ilmiah yang asri, nyaman, indah, tenang dan penuh cahaya ketuhanan yang suci nan agung. Daerah tersebut akan menjadi menjadi kota pendidikan karena masyarakat sadar pentingnya ilmu pengetahuan.
Selain tempat yang kondusif perlu juga ada pengawasan yang intensif dari orang tua secara bergiliran terkait lingkungan belajar anak dan orang tua ini, sehingga dapat berjalan dengan aman, tenang, nyaman dan indah. Lebih efektif lagi, kalau dibentuk oraganisasi atau paguyuban lingkungan belajar, diberi nama sesuai dengan kesepakatan bersama. Guru bisa menjadi fasilitator terciptanya lingkungan belajar masyarakat secara kolektif ini, yang meliputi orang tua dan anak-anaknya.
Pendidikan nonformal ini akan menjadi kekuatan utama yang menyukseskan pendidikan formal di sekolah. Bukan seperti kebanyakan anak-anak seperti sekarang, dimana mereka banyak bermain, menonton televisi dan tidak ada perhatian dari orang tua akan pentinya belajar dengan alokasi waktu, tempat dan pengawasan yang disiplin serta memadai.
Disinilah peran sentral guru di tunggu masyarakat sebagai pendidik utama yang mengarahkan masyarakat kearah nilai-nilai suci yang diajarkan agama dan bangsa.
Sekian dan terima kasih