--> Skip to main content

Definisi Puisi Kamar dan Puisi Auditorium

Puisi Kamar dan Puisi Auditorium

Istilah puisi kamar dan puisi auditorium juga kita jumpai dalam buku kumpulan puisi ‘Hukla’ karya Leon Agusta. Puisi-puisi auditorium disebut juga puisi Hukla (puisi yang mementingkan suara atau serangakaian suara).
Puisi Kamar ialah Puisi yang cocok dibaca sendirian atau dengan satu atau dua pendengar saja di dalam kamar.

Puisi Auditorium adalah Puisi yang cocok dibaca di auditorium, di mimbar yang jumlah pendengarnya dapat ratusan orang.

Sajak-sajak Leon Agusta banyak yang dimaksudkan untuk sajak auditorium. Puisi-puisi Rendra kebanyakan adalah puisi auditorium yang baru memperlihatkan keindahannya setelah suaranya terdengar lewat pembacaan yang keras. Puisi auditorium disebut juga puisi oral karena cocok untuk dioralkan.



Contoh:

tak sengaja....

aku hanyalah manusia
aku tak punya kuasa atas segalanya
atas segala yang ada didunia
termasuk segala yang aku lakukan
aku hanyalah boneka
dan allah adalah pemiliknya
segala yang aku perbuat hanya atas perintahnya
atas perintah sang maha kuasa


Malang Karya Agus Susanto

Oh hidupku yang malang
Matahari sudah tenggelam
Terang tinggal kenangan
Petang pun tlah datang
Gelap mulai membayang

Oh hidupku yang malang
Malam ini sangat lengang
Tak kudengar teriakan cicak
Hanya sang bayu yang merayu
Namun begitu cepat berlalu

Oh hidupku yang malang
Sesal datang belakang
Kini ku mulai berkawan bimbang
Karna takut tak bisa hidup senang..
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar