Ketrampilan Berbicara
Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran, isi hati) seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa lisan sehingga maksud tersebut dapat dipahami oleh orang lain. Pengertiannya secara khusus banyak dikemukakan oleh Henry Guntur Tarigan (2008:16), berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sedangkan sebagai bentuk atau wujudnya berbicara disebut sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
Sementara itu Sty Slamet (2007:12) menjelaskan bahwa berbicara adalah kegiatan mengekspresikan gagasan, perasaan, dan kehendak pembicara yang perlu diungkapkan kepada orang lain dalam bentuk ujaran. Sedangkan menurut Nurhatim (2009:1) berbicara adalah bentuk komunikasi verbal yang dilakukan manusia dalam rangka pengungkapan gagasan dan ide yang telah disusun dalam pikiran.
Menurut Tarigan (1983:15) memberikan batasan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atas kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sedangkan sebagai bentuk atau wujudnya berbicara tersebut sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
Sementara itu Sty Slamet (2007:12) menjelaskan bahwa berbicara adalah kegiatan mengekspresikan gagasan, perasaan, dan kehendak pembicara yang perlu diungkapkan kepada orang lain dalam bentuk ujaran. Sedangkan menurut Nurhatim (2009:1) berbicara adalah bentuk komunikasi verbal yang dilakukan manusia dalam rangka pengungkapan gagasan dan ide yang telah disusun dalam pikiran.
Menurut Tarigan (1983:15) memberikan batasan bahwa berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atas kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Sedangkan sebagai bentuk atau wujudnya berbicara tersebut sebagai suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sang pendengar atau penyimak.
Dari pendat para pakar tentang ketrampilan berbicara diatas dapat kita simpulkan bahwa keterampilan berbicara merupakan kemampuan yang sangat diperlukan untuk berkomunikasi. Dengan kemampuan berbicara yang baik, maka komunikasi akan berlangsung dengan baik, tidak terjadi diskomunikasi, dan yang lebih menyenangkan, kita akan merasa nyaman terhadap lawan bicara karena dengan kemampuan yang dimiliki untuk berbicara.
Apa saja butir-butir komponen berbicara?
Butir-butir atau komponen yang selalu terlibat dan mempengaruhi pembicaraan adalah :
Butir-butir atau komponen yang selalu terlibat dan mempengaruhi pembicaraan adalah :
- Pembicara
- Pembicaraan (topik)
- Penyimak
- Media
- Sarana penunjang
- Interaksi
Apa tujuan berbicara?
Tujuan utama berbicara adalah menyampaikan pesan kepada orang lain (pendengar). Tujuan tersebut dapat diperinci lebih lanjut menjadi:
- Untuk menghibur
Contoh : para pelawak - Untuk menginformasikan
Contoh : penceramah, penyiar - Untuk menstimulasikan
Contoh : guru yang membangkitkan inspirasi murid, kemauan,minat, semangat. - Untuk meyakinkan
Contoh : pembaca iklan, pidato penyuluhan - Untuk menggerakkan
Contoh : juru kampanye