Menyimak Dengan Berkonsetrasi
Agar dapat menyimak dengan berhasil, kita harus berkonsentrasi pada waktu menyimak. Untuk dapat berkonsentrasi, kita harus menyadari terlebih dulu pentingnya topik pembcaraan, dan harus meninggalkan emosi jauh-jauh. Untuk itu, kita perlu mencoba untuk meramalkan arah pembicaraan, mencoba mengetahui apa saja yang telah kita tangkap dari bahan pembicaraan tersebut, mengikuti pembicaraan topik, dan mencoba mengembangkan masalah tersebut.
Konsentrasi memang syarat utama dalam menyimak. Karena waktu yang digunakan oleh penyimak, lebih cepat dari pada waktu yang digunakan oleh pembicara. Oleh karena itu, selisih waktu yang hanya sedikit itu harus kita gunakan untuk memikirkan, menimbang dan meninjau apa yang dibicarakan oleh si pembicara. Jika selisih waktu tadi dimanfaatkan untuk melamun, berarti konsentrasi tidak mungkin tercapai.
Waktu berbicara otak kita mengelolah kata-kata dengan langkah kecepatan yang wajar, tetapi bila kita menyimak, kita meminta otak kita untuk menangkap kata-kata tersebut dengan langkah yang ekstrim lambat. Proses berpikir lambat ini merupakan tindakan yang sulit kita kerjakan. Dalam menyimak, masih ada waktu yang tersisa. Kelebihan waktu itu, penyimak dapat menyimak ucapan-ucapan pembicara dan masih ada waktu untuk berpikir. Kelebihan waktu ini harus kita gunakan untuk berkonsentrasi. Jika kelebihan waktu ini kita gunakan untuk melamun, atau memikirkan kegiatan di luar menyimak, hasilnya akan jelek sekali.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa konsentrasi merupakan syarat dasar menyimak yang efisien. Konsentrasi meminta suatu penentuan sikap pada waktu menyimak, suatu kemauan untuk bekerja keras dan sikap memperhatikan terus menerus kepada pembicara. Menyimak bukan merupakan suatu tindakan yang pasif, tetapi menuntut banyak sekali usaha.