--> Skip to main content

Tips Membuat Puisi

Banyak orang yang merasa tidak bisa menulis puisi, mungkin termasuk Anda. Bahkan ada pula yang piawai menulis cerpen atau novel, menyerah begitu saja bila diajak menulis puisi. Menulis puisi sesungguhnya hal yang mudah dilakukan, tapi untuk menghasilkan puisi yang indah tentu saja tidak gampang.

Namun demikian janganlah mengklaim diri Anda sendiri sebagai seorang yang tak pandai menulis puisi, sebab tentu masih ada beberapa tips yang mungkin bisa anda coba terapkan agar karya puisi Anda bisa tampil lebih indah.

Puisi yang selalu tertib rimanya, tidak serta merta sebagai ukuran bahwa puisi tersebut indah. Masih banyak faktor lainnya yang menunjang kualitas dari sebuah puisi. Bahkan puisi ciptaan WS Rendra sekalipun, juga tidak pernah secara konsisten mempertahankan rima.
Lalu apakah yang menyebabkan sebuah puisi itu bisa begitu indah bila dibaca?
Apakah dengan memilih kata atau diksi yang tepat?
Itu juga termasuk bagian hal yang perlu dipertimbangkan, tetapi itu tidak mutlak. Maksudnya adalah penggunaan kata yang biasa kita pakai sehari hari pun juga bisa saja untuk kita rangkai menjadi sebuah puisi.

Saya tidak akan mengajak anda untuk berpikir terlalu berat dalam mamahami apa yang sedang saya maksudkan disini. Menurut pemahaman saya, puisi yang indah itu adalah yang memenuhi beberapa kriteria dibawah ini :
  1. Pemilihan tema
    Ini adalah hal yang paling penting dalam membuat puisi. Bila anda sedang ingin menulis puisi, janganlah terlalu sering mengambil tema yang sama dalam kurun waktu tertentu. Pemilihan tema puisi yang bervariasi akan merangsang kreatifitas kita dan membuat kita semakin bersemangat untuk menulis banyak puisi.
  2. Pengulangan kata
    Dalam sebuah puisi, usahakan agar tidak berulang-ulang menggunakan kata yang sama. Pengulangan kata yang sama, akan terasa membosankan bila dibaca dan tentu akan mengurangi kualitas puisi anda secara keseluruhan. Bila kita merasa sangat ingin mengulang kata yang sama untuk menuangkan maksud tertentu, jangan mudah menyerah. Tentu masih ada padan kata lainnya yang bisa kita gunakan tanpa mengurangi maksud yang kita inginkan. Justru seringkali padanan kata malah lebih bagus dan indah bila kita selipkan.

    Memang disini dibutuhkan kreatifitas kita untuk memilih padanan kata. Bila anda tak sanggup juga menemukan kata lain yang tepat, Anda tak perlu putus asa, sebab masih ada Google yang selalu setia membantu anda dalam mencari padanan kata.
  3. Jangan menggunakan gaya bahasa terlalu padat
    Puisi yang terlalu banyak menggunakan gaya bahasa disetiap baitnya seperti misalnya personifikasi, metafora, hiperbola dll justru bisa menjadi bumerang. Memang gaya seperti itu perlu kita gunakan agar mampu menyentuh emosi para pembaca, namun bila terlalu padat penggunaannya, malah terasa membosankan. Oleh sebab itu, sesekali saja kita selipkan gaya bahasa tersebut agar puisi kita lebih elegan, tapi tak kehilangan makna.
  4. Penggunaan kata/diksi yang unik.
    Kata/diksi yang unik maksudnya adalah kata yang sangat jarang ditemukan didalam percakapan sehari hari maupun didalam teks berita atau literatur lainnya. Seringkali kata tersebut terasa asing dan bahkan ada yang tidak mengetahui artinya. Perlu dicatat bahwa pembaca puisi terutama di kompasiana, terdiri dari berbagai kalangan dan bukan semata mata dikonsumsi para sastrawan. Oleh sebab itu penggunaan diksi yang unik, tentu bisa saja dipakai, namun sebaiknya jangan terlalu dipaksakan terlalu banyak mengisi bait bait puisi Anda. Alih-alih biar dibilang puisi yang berkualitas, malah membuat pembaca tidak memahami artinya.
  5. Terlalu dalam maknanya
    Puisi yang menyirat makna terlalu dalam yaitu dengan menggunakan banyak teknik pengandaian kata, membuat para pembaca menjadi bertanya-tanya, apa yang sesungguhnya dimaksud oleh sang penulis puisi. Hal ini justru membuat puisi kita tidak efektip dalam menyampaikan apa yang kita inginkan. Sampaikan saja secara sederhana, baik melalui pemilihan kata dan susunan kalimat yang mudah dicerna siapa saja. Dengan demikian para pembaca dapat memahami sepenuhnya semua makna yang terkandung dalam puisi.
  6. Pemilihan Judul
    Judul puisi adalah yang hal pertama kali dibaca. Disinilah kesempatan pertama kita untuk menarik minat para pembaca. Menulis judul puisi, juga perlu dipikirkan baik baik dan tentu harus sejalan dengan tema dan makna puisi secara keseluruhan. Pilihan kata didalam judul puisi sangatlah penting artinya, bahkan dengan membaca judulnya saja, para pembaca bisa langsung jatuh hati ingin segara membaca puisi Anda. Contoh pemilihan judul yang menarik adalah puisi "Idaman hatiku" sebuah puisi ungkapan cinta yang saya kutip dari situs Pendidikan Indonesia.

  7. Panjang pendek atau panjang
    Bisa saja sebuah puisi memuat kalimat yang sangat panjang, sapanjang diperlukan untuk menyampaikan alur cerita atau masalah yang kompleks. Yang terpenting adalah jangan mengulang-ngulang kesatuan pemikiran yang sama diantara setiap baitnya. Yang sedang sedang saja, itu yang lebih utama.
Saya bukanlah seorang ahli dibidang puisi, namun sekedar berbagi pengalaman yang saya miliki. Setelah membaca tulisan saya ini, tak ada salahnya bila Anda mencoba sekali lagi menulis sebuah puisi. Berikut lampiran puisi karya Agus Susanto yang saya kutip dari Pendidikan Indonesia:
Idaman Hatiku 
Karya Agus Susanto 
Selamat Malam Idaman hatiku 
Bahasaku hanyalah Sebuah untaian kata sederhan 
Karena aku bukanlah Seorang Pujangga

Biarlah... 
Aku tetap menjadi aku 
Memujamu hanya sebatas kata 

Satu pintaku untuk malam ini 
Jangan Kau larut Dalam goresan penaku
Tetaplah... 
Bertahta di hatiku 
Aku pasti mencintaimu Sekarang dan selamanya
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar