Komponen sitem Pengelolahan Sampah Organik
Sebelum memulai pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos, pestisida dan pupuk cair organik. Kiranya perlu kita ketahui beberapa komponen yang ada di dalam proses tersebut. Pengetahuan ini penting demi keberhasilan proses pengolahan sampah.
Sampah organik bisa berasal dari limbah dapur rumah tangga, limbah restoran, hotel dan lainya. Sampah dari bahan organik ini banyak mengandung air dan serat, dan senyawa organik komplek lainya.
Bahan organik yang berasal dari tumbuhan maupun hewan merupakan bahan baku yang bagus untuk pupuk organik. Di samping itu karena murah dan tidak merusak lingkungan, proses pembuatanya pun mudah. Produk jadi yang di hasilkan dari pengolahan limbah atau sampah organik dapat berupa pupuk cair, pupuk padat, pakan ternak, atau pestisida organik.
Bila jenis sampar organik dibiarkan atau terlambat diolah akan mengalami proses pembusukan. Senyawa sulfat yang ada dalam sampah di proses menjadi sulfida oleh bakteri pembusuk.
Pupuk organik berasal dari penguraian bahan organik seperti daun tanaman dan kotoran hewan. Pupuk organik ada beberapa macam, yaitu pupuk kandang, pupuk hijau, bokashi, dan kompos. pupuk organik mempunyai kelebihan di bandingkan dengan pupuk anorganik. Beberapa kelebihan tersebut antara lain:
- Mengandung unsur hara mikro dan makro lengkap, tetapi dalam jumlah sedikit.
- Memperbaiki struktur tanah
- Memperbaiki kehidupan mikroorganisme dalam tanah
Sebutan sampah atau bahan organik yang di proses menjadi pupuk biasanya bermacam-macam, tergantung dari jenis bahan aslinya. Pupuk organik yang bahan bakunya dari kotoran hewan disebut pupuk kandang. Sementara yang berbahan baku sisa-sisa tumbuhan disebut pupuk hijau.