--> Skip to main content

SPJ - Kau Menyita Waktuku

Hai Syahdunya Indonesia.
Apa kabar?

Emm.. Pertama saya  mau menyapa teman bloger yang selalu menyenggol dengan motivasinya di google + dan whatsaap, beliau adalah Mbak Risna (www.sukaraja.com) dan Pak Udin (##########). NB: "Untuk Pak udin saya bingung mau nyebutin blog/website yang mana, soalnya banyak banget blognya.he
Kali ini Mbak syahdu nggak akan menulis dengan gaya bahasa baku yang selama ini Mbak Syahdu sajikan kepada pembaca sekalian. Karena udah cukup pusing memikirkan pekerjaan yang setiap hari kejar tayang terus. Est.. bukan kejar tayang lagi, tapi malahan udah di kejar-kejar tayang.he

Emm.. Postingan kali ini saya mau cerita aja, soalnya udah males kalau harus bikin artikal yang isinya rumit.

Baiklah ceritanya dimulai dari SPJ yang kemarin sepet memusingkan pikiran saya.

Apa itu SPJ?
SPJ adalah kependekan dari "Surat pertanggungjawaban". Maknanya si simpel, kita berbuat kita juga harus berani bertanggungjawab.

Gara-gara SPJ ini blog saya jadi nggak keurus, soalnya dalam pembuatanya sangat menyita waktu dan memaksa harus berpikir keras. Makanya waktu disenggol-senggol sama  Mbak Risna sama Pak Udin tetep aja saya abaikan. Soalnya udah terlajur bersedia dan sanggup untuk melaksanakan Program Pengadaan Sanitasi dan Air Bersih Berbasis Masyarakat. Kalau saya nekat nulis postingan pasti SPJ nggak selesai. Saya di mata masyarakat dikira "tinggal glanggang colong playu", itu bukan saya banget.

Awalnya saya pikir nggak serumit apa yang saya bayangkan, karena saya dulunya pernah bantu-bantu bikin SPJ di Desa/Kelurahan. Tapi ternyata SPJ Program ini luar biasa rumit. Soalnya kita harus door to door ke rumah warga untuk minta tanda tangan. Sebernya bisa aja di palsukan tanda tangannya, tapi takutnya kalau ada audit nanti bisa kena semunya.

Ada peraturan SPJ yang memaksa saya harus bekerja exstra dan tentunya saya juga harus menyiapkan siasaat agar program ini tetap dapat terselesaikan dengan baik. Namun saya juga terkenadala beberpa hal yang saya sendiri tidak apat menyelesaikanya, untungnya Pemerintah Desa dan masyarakat sangat mendukung program ini sehingga kendala-kendala dalam pengSPJan tersebut dapat terselesaikan.

Yang terpenting dari semua itu bukan SPJnya, tetapi air yang sudah mengalir dan sudah dimanfaatkan oleh warga. Itu adalah hal yang sangat syahdu menurut saya, rasanya hidupku ini lebih bermakna. Walaupun saya melakukan hal ini bukan semata-mata untuk kegiatan sosial namun karena memang sudah menjadi pekerjaan saya

Saya kira cukup disini saja cerita SPJ yang menyita waktu. Sebenernya SPJ itu nggak rumit kalau kita mau mengerjakanya.
Sekian dan Selamat Pagi.

Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar