Pesona Gunung Api Purba
Dari kemarin sudah ngebet banget pengin menulis tentang keindahan Gunung Api Purba, tapi waktunya belum sempat. Soalnya sepulang dari Gunung Api Purba masih ada kegiatan Ngetrep di Desa Watu Duwur Kecamatan Bruno Kabupaten Purworejo bareng teman-teman dan perangkat desa (Watu Duwur), setelah selesai ngetrip disusul lagi ada acara Ziarah makam Auliya' Kabupaten Purworejo bersama teman-teman Firal Huda (Forum Ikatan Remaja Masjid Al Huda), katanya sih, supaya kita ingat bahwa hidup hanya sementara.
Nah, baru kali ini baru ada kesempatan menulis tentang hasil ekspedisi di Gunung Api Purba bersama Bang FM. Gunung Api Purba merupakan salah satu gunung yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul.
Tak hanya menyajikan sejarah dan misteri yang menarik, Gunung Api Purba juga menawarkan pesona yang sangat indah. Tidak heran jika salah satu kawasan ini pernah dijadikan lokasi film dokumenter yang berjudul Jendral Soedirman yang di bintangi oleh Adipati Dolken.
Pertama kali kita masuk, kita akan langsung di suguhi bangunan yang bernama Pendopo Joglo Kalisongo. Setelah itu kita berjalan mendaki, kita akan melihat tiga gardu pandang.
Gunung tersusun oleh fragment material vulkanik. Pada tanggal 19 September 2015 lalu, UNESCO menetapkan Desa Nglanggeran dan Gunung Api Purba sebagai kawasan global geopart network dan pada tahun 2016 Kementran Pariwisata menunjuk Gunung Api Purba sebagai wakil Indonesia untuk mengikuti ajang UNTWO.
Nah, baru kali ini baru ada kesempatan menulis tentang hasil ekspedisi di Gunung Api Purba bersama Bang FM. Gunung Api Purba merupakan salah satu gunung yang berada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tepatnya berada di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul.
Tak hanya menyajikan sejarah dan misteri yang menarik, Gunung Api Purba juga menawarkan pesona yang sangat indah. Tidak heran jika salah satu kawasan ini pernah dijadikan lokasi film dokumenter yang berjudul Jendral Soedirman yang di bintangi oleh Adipati Dolken.
Pertama kali kita masuk, kita akan langsung di suguhi bangunan yang bernama Pendopo Joglo Kalisongo. Setelah itu kita berjalan mendaki, kita akan melihat tiga gardu pandang.
Gunung tersusun oleh fragment material vulkanik. Pada tanggal 19 September 2015 lalu, UNESCO menetapkan Desa Nglanggeran dan Gunung Api Purba sebagai kawasan global geopart network dan pada tahun 2016 Kementran Pariwisata menunjuk Gunung Api Purba sebagai wakil Indonesia untuk mengikuti ajang UNTWO.
Untuk bisa mencapai puncak gunung di butuhkan waktu sekitar 1-1,5 jam dengan medan yang di lalui tidak begitu sulit namun tetap harus berhati-hati dan waspada, karena trek yang akan kalian lalui cukup terjal dan berbatu. Para pengelola telah menyiapkan beberapa tali dan peralatan keamanan lainya untuk memudahkan para wisawatan atau pendaki melalui medan tersebut.
Di sepanjang jalan menuju puncak kalian akan melewati lorong-lorong bebatuan yang terbilang sempit, dan di salah satu lorongnya terdapat sebuah bongkahan batu yang cukup besar tersangkut di atasnya. Keunikan dari batu ini juga menjadi salah satu daya tarik bagi pendaki.
Selama pendakian di ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut, kalian akan menjumpai embung atau bendungan yang memiliki luas sekitar lima ribu meter persegi. Embung ini di fungsikan sebagai tempat penampungan air hujan. Nantinya air hujan ini akan di alirkan untuk mengairi kebun buah dan lpersawahan yang ada di sekitar kawasan gunung.
Setelah dari bendungan kalian akan menemukan area camping yang tidak jauh mengarah ke hutan kecil. Di area ini biasa di gunakan para pecinta alam untuk mendirikan tenda lalu bermalam sembari melihat jutaan bintang yang bertaburan di langit malam Gunung Api Purba Nglanggeran.
Di puncak gunung Nglanggeran juga terdapat sebuah mata air yang tidak pernah kering yang memiliki nama Sumber Air Comberan. Menurut cerita warga sekitar, mata air ini dapat membuat siapa saja awet muda dengan cara membasuhkan air ke muka. Selain Sumber Air Comberan ternyata Gunung Api Purba Nglanggeran memiliki beberapa gunung lagi di dalamnya, berikut nama-nama gunung tersebut.
1. Gunung Gedhe
Dari namanya kita sudah bisa menembak bahwa gunung ini adalah gunung terbesar di antara pegunungan yang terdapat di dalam Gunung Api Purba Nglanggeran. Di gunung ini para wisatawan atau pendaki banyak melakukan kegiatan seperti berkemah, pasalnya dari atas gunung ini kita hampir bisa melihat keseluruhan panorama alam yang begitu indah dan mempesona.
2. Gunung Blencong
Blencong adalah sebuah nama alat penerangan jaman dulu berbahan bakar minyak kelapa. Nama Blencong di sematkan pada gunung ini karena menurut warga sekitar bentuk gunung ini menyerupai Blencong yang di gunakan untuk lampu penerangan oleh Kyai Ongko Wijaya beserta Punokawan.
3. Gunung kelir
Gunung yang memilik bentuk kelir ini di yakini oleh masyarakat sebagai tempat tinggal Kyai Ongko Wijaya dan Punokawan.
4. Gunung Bongos
Gunung Bongos memiliki warna hitam pekat seperti arang. Konon dulunya gunung ini di jadikan tempat Kyai Ongko Wijoyo dan Punokawan meletakan Blencong atau lampu penerangan.
5. Gunung Buchu
Menurut cerita yang menyebar, dulunya gunung ini merupakan puncak dari Gunung Merapi yang di pindahkan oleh Punokawan. Gunung tersebut di bawa menuju Desa Kemadang Gunung Kidul dengan cara di Pikul menggunakan kayu jarak. Para pecinta alam sering menggunakan tempat ini sebagai arena panjat tebing. Bentuknya yang lancip menjadi tantangan tersendiri bagi kalian yang memliki hobi sebagai pemanjat tebing.
Selain gunung-gunung juga ada wisata lainnya yang tak kalam menarik, yaitu:
1. Tlogo Wungu
Tlogo wungu ini hanya dapat di lihat oleh orang-orang yang berhati bersih dan melakukan prihatin atau tirakat. Konon tlogo yang terletak di sebelah timur gunung nglanggeran ini merupakan tempat pemandian para bidadari, dan bagi siapa saja yang pernah melihat tlogo wungu ini akan mendapatkan chanting emas beserta tlundak emas.
2. Tlogo Mardhido
Tlogo ini di yakini sebagai tempat pemandian kuda-kuda Sembrani tunggangan para bidadari. Percaya atau tidak di tlogo ini pula terdapat bekas tapak kaki kuda Sembrani yang membekas di sebuah batu.
3. Pamean Gadhung
Kawasan yang di huni oleh banyak monyet, kelelawar dan ular ini mempunyai mitos bahwa ujung dari pohon gadhung sampai ke puncak gunung merapi.
Bagaiman apakah kalian tertarik berwisata ke gunung Api Purba?
Oh ya, bagi kalian para pemburu sunrice dan sunset, Tentunya Gunung Api Purba Nglanggeran pantas untuk kalian kunjungi, pasalnya Gunung Api Purba Nglanggeran juga menawarkan sunrise dan sunset untuk siapa saja yang mengunjunginya. Untuk bisa menikmati keindahan ini kalian di sarankan untuk datang pada pukul 05.00 – 06.30 WIB dan sore hari sekitar pukul 16.30 – 18.00 WIB.